Jangan suka manyun. Emosi negatif seperti itu tidak hanya membuat wajah Anda tidak menarik. Pasalnya, sebuah studi menemukan bahwa seseorang yang cenderung mudah marah, cemas, hingga depresi lebih dekat untuk mengalami risiko penyakit jantung. Emosi negatif berpengaruh pada fungsi jantung. Demikian kabar yang dilansir oleh Times of India.
Berbagai bentuk emosi negatif tersebut berujung pada kemungkinan terjadinya risiko aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular lainnya. Emosi ini diduga memberikan rangsangan bagi kimia tubuh yang menimbulkan reaksi peradangan.
” Kami berhipotesis bahwa aktivitas otak yang terkait dengan emosi negatif – khususnya dalam hal pengaturan emosi negatif – akan berhubungan dengan tanda-tanda fisik dari risiko penyakit jantung,” kata Peter Gianaros, profesor dan peneliti di Universitas Pittsburgh .
Peneliti menemukan bahwa ketika seseorang mengalami emosi negative,terjadi aktivitas otak yang lebih besar. Di samping itu, orang yang bad mood juga diketahui memiliki kadar interleukin 6 yang cukup tinggi dalam darah mereka. Ini adalah jenis zat sitokinin yang berpengaruh terhadap kemunculan peradangan di dalam tubuh.
Sebaliknya, peneliti meyakini bahwa mood yang baik bisa melindungi seseorang dari risiko penyakit jantung. Sehingga, disarankan seseorang bisa mengendalikan mood buruknya agar tidak terlalu terjebak dalam emosi yang negatif.
Studi ini meibatkan sebanyak 157 relawan dewasa yang sehat. Mereka diminta untuk mengatur reaksi emosi ketika disuguhi dengan berbagai gambar yang tidak menyenangkannya. Studi dipublikasikan dalam jurnal Biological Psychiatry.
Dalam banyak studi juga ditemukan bahwa mood buruk diketahui memiliki keburukan pada kesehatan fisik dan mental. Misalnya, terlalu sedih dapat meningkatkan tekanan darah sehingga berpeluang mengalami serangan jantung atau stroke. Orang stres juga cenderung melakukan berbagai gaya hidup tidak sehat yang merugikan kesehatan.