Buat sebagian perempuan, sebuah pernikahan adalah jalan menuju kebahagiaan dan ketentraman jiwa, merasa ada kasih dan cinta dari suami dan anak-anaknya, merasa ada yang melindungi yaitu suaminya. Tetapi buat sebagian perempuan yang lain, pernikahan justru bisa menjadi situasi yang menyeramkan. Apa sih yang ada di dalam pikiran perempuan untuk menunda pernikahan tersebut? Berikut ini 4 alasan wanita menunda pernikahannya seperti yang dilansir oleh
lintas.me
KARIRBila harus memilih, perempuan-perempuan yang berpendidikan tinggi dengan gaya hidup modern akan memilih karir daripada menikah. Karir menjanjikan kehidupannya lebih baik ketimbang dengan menikah yang penuh dengan beban dan penderitaan. Selama berkarir, perempuan tersebut juga bebas menentukan jalan hidupnya tanpa ada tuntutan dan paksaan yang lahir dari pernikahan itu sendiri, itu sebabnya perempuan modern dengan status wanita karir menunda pernikahan.
MAPANTidak sedikit bahkan hampir semua perempuan menginginkan pasangan lelaki yang telah mapan. Sebuah pekerjaan dan penghasilan menjadi tolak ukur untuk menentukan masa depannya di kemudian hari dalam sebuah pernikahan . “Mau dikasih makan apa anak kita nanti?”, kata-kata tersebut menjadi kunci utama para perempuan yang menginginkan pendamping hidup yang sudah mapan.
BANYAK MEMILIHSeperti halnya membeli sebuah baju, perempuan lebih menitikberatkan pada kecocokan dalam berpasangan di kemudian hari. Apakah pasangan tersebut dapat mengayomi, menjaga, sayang, dan cinta setelah menikah seperti yang dilakukan selama dalam proses penjajakan. Sudah tentu kemapanan menjadi hal yang utama, tetapi urusan hati, pemikiran, persepsi dan masih banyak lagi hal menjadi pertimbangan perempuan untuk menunda sebuah pernikahan .
KEYAKINAN DAN KESIAPANBuat perempuan menikah, hal itu membutuhkan banyak pertimbangan yang sebenarnya belum terjadi. Kadang kala keyakinan akan pasanganya masih menjadi keraguan dalam diri, apakah setelah menikah pasngannya tersebut akan memperlakukan layaknya sebagai seorang istri atau sebaliknya. Selain itu, kesiapan menjadi seorang ibu dari anak-ankanya pun menjadi faktor bagi perempuan untuk menunda pernihakan. Tidak semua perempuan berpikir kalau kehadiran anak akan menjadi beban, banyak juga yang berpikir bahwa anak harus dididik dengan baik.